Rilis Temuan Survei DKI Jakarta
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam pemilukada, di antaranya tingkat kedikenalan, kedisukaan, kinerja petahana, kesamaan agama, suku, dan lainlain.
Hampir seluruh warga DKI Jakarta sudah mengenal ketiga calon gubernur. Faktor kedisukaan, kinerja, dan janji kampanye menjadi pembeda.
Masa kampanye yang sudah berlangsung memungkinkan pemilih untuk mendapat ekspos yang positif maupun negatif terhadap semua calon gubernur. Ini mempengaruhi tingkat kedisukaan, pertimbangan terhadap kinerja dan janji kampanye yang diberikan
calon.
(Indisen Al-Maidah 2016)
Insiden Al-Maidah mempengaruhi tingkat kedisukaan maupun kedipilihan calon petahana, dan pada saat yang sama menyekunderkan pertimbangan kinerja sebagai pertimbangan penting dalam memilih pilihan politik mereka.
Pasca insiden Al-Maidah, sebagian pemilih tetap melihat insiden Al-Maidah sebagai faktor penting dalam membuat keputusan untuk memberikan atau menarik dukungan politik mereka, namu sebagian pemilih yang lain menengok lagi faktor kualitas personal, kinerja, dan janji kampanye sebagai pertimbangan penting dalam menentukan pilihan mereka. Pergeseran-pergeseran kecil ini bisa mengubah lagi peta dukungan pemilih.
Untuk itu dilakukan survei di DKI Jakarta untuk melihat seberapa jauh tingkat kedisukaan dan kualitas personal seorang calon berhubungan dengan pilihan mereka.
Lalu, bagaimana opini dan sikap warga terhadap Ahok yang terpeleset dalam insiden AlMaidah? Bagaimana persepsi publik terhadap demo besar 2/12? Apa pengaruh peristiwaperistiwa di atas terhadap kompetisi elektoral dalam pilkada di DKI Jakarta?
Untuk membaca laporan lengkap hasil survei ini, silahkan unduh laporan lengkapnya:
Comments